Rabu, 13 Mei 2009

MODIFIKASI



Garang Gabung Elegan
Perkuat Karakter dengan Cutting Sekrup

Anak muda memang punya semangat khas. Yaitu, berani mencoba sesuatu yang baru. Tidak jarang, inovasi itu dilakukan tanpa banyak pertimbangan. Namun, Erlangga Perdana Putra beda. Dia mempertimbangkan dengan matang untuk mengubah mobil Mercedes C230 Compressor miliknya. Kendaraan lansiran 1998 itu ingin dibuat lebih "muda."

Hobi modifikasi memang sudah melekat pada tubuh Angga, panggilan akrab Erlangga. Dia sudah mulai mengutak-atik mobil pada 2000-an. Selera Angga saat itu masih mengutak-atik bagian mesin. Tujuannya satu, agar mobilnya dapat melaju sekencang-kencangnya.

Kini pola modifikasinya telah berubah. Kesan kebut-kebutan sudah lama dibuangnya. Sekarang dia lebih suka memamerkan mobil dalam balutan nuansa elegan, garang, namun tetap sporty. Angga menaruh pilihan pada bengkel Metropolis Autosport untuk mewujudkan keinginan itu.

Angga tetap tertarik medandani Mercy-nya karena dimensi yang tergolong kecil. Apalagi, seri Compressor kecepatannya lebih unggul dibandingkan seri non-Compressor lain. Bodi imut dan kecepatan unggul inilah yang coba dipadukan Angga. Hasilnya adalah mobil berpenampilan garang, namun elegan.

Sisi eksterior menjadi kunci utama modifikasi. Angga melekatkan beberapa cutting sticker pada mobilnya. Tak tanggung-tanggung, pada seluruh bagian batasan mobil ditempeli cutting berpola sekrup.

Logo Mercy bagian depan pun diubah dalam bentuk cutting sekrup. Seluruh "sekrup" yang merata tersebut menunjukkan pola bongkar pasang yang ingin diusung. Bagi Angga, bongkar pasang identik dengan unsur garang.

Unsur sporty ingin ditunjukkan Angga dengan memasang wing di bagian belakang. "Pas ngebut di jalan tol, rasanya kayak oleng. Apalagi, kecepatan seri Compressor lebih tinggi dibandingkan seri biasa, kan. Karena itu, aku pasangin wing di bagian belakang supaya seimbang. Ternyata, dalam kecepatan 100 km/jam pun, mobilku tetap stabil di haluan," paparnya.

Lampu depan masih dibiarkan standar. Angga punya cerita sendiri tentang hal itu. Dia pernah nggak berhasil mengganti alat penerang pada mobil sebelumnya. Pemasangan yang kurang lancar tersebut malah mengganggu kelancaran berkendara.

Velg juga tak lepas dari sentuhan garangnya. Untuk urusan velg, Angga memilih tipe Gaza R10 berdiameter 20 inchi. Sengaja dipilih velg berukuran besar untuk menambah kesan sporty pada bagian kaki-kaki. Ban bertipe Achilez Ziex turut menyeimbangkan tampilan macho mobil tersebut.

Angga mengaku tak banyak mengubah interiornya. Suasananya masih bisa dibilang nyaman dan memuaskan. Seluruh part masih standar keluaran pabrik mobil asal Jerman tersebut. Angga juga tidak merombak bagian audio terlalu ekstrem. Tapi, Angga tak mau kalah untuk urusan entertainment. Dia memasang televisi di bagian dasbor.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket Indonesian peoples thing..